YANG TIDAK TERMASUK RIYA’

Posted on
  • Minggu, 02 Januari 2011
  • by
  • in
  • Labels:
  • 8 November 2010


    Ada diantara perbuatan perbuatan hamba yang ternyata (walhamdulillah) bukanlah termasuk diantara riya’. Diantaranya adalah:
    1.  Pujian seseorang kepada yang lainnya karena suatu perbuatan baik.
    Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu beliau bersabda: “Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam ditanya, “Bagaimana menurutmu tentang orang yang melakukan suatu perbuatan baik, lalu orang lain memujinya?” Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam menjawab, “Itu adalah kabar gembira bagi seorang mukmin yang disegerakan. “ (Riwayat Muslim no 2462)

    2.   Kegiatan seorang hamba yang beribadah disekitar ahli ibadah
    Al-Maqdisi berkata,”Terkadang seseorang menginap dirumah orang yang ahli dalam bertahajdud lalu ia melakukan shalat pada kebanyakan malam, padahal kebiasaan dia melakukan shalat hanyalah satu jam saja, dia menyesuaikan dirinya dengan mereka dan dia juga berpuasa ketika mereka melakukan puasa. Jika bukan karena mereka, niscaya tidak akan timbul didalam dirinya kegiatan seperti ini. Sebagian orang menyangka bahwa sikap seperti ini merupakan riya’ bahkan secara umum, hal ini bukanlah riya’ sama sekali, akan tetapi perlu dirinci yaitu pada dasarnya, setiap mukmin itu suka melakukan ibadah ibada berupa ketaatan kepada Allah akan ttapi berbagai kendala menghalanginya. Begitu banyak kelalaian yang telah melupakannya, mungkin saja menyaksikan orang lain terlah menyebabkan kelalaian itu lenyap.” Kemudian beliau berkata, “Dia harus menguji dirinya dengan melaksanakan ibadah disuatu tempat, dimana dia dapat melihat orang lain sedangkan oranglain tidak dapat melihat dirinya. Jika ia menemukan jiwanya tenang dalam beribadah, maka yang demikian itu adalah hati yang ikhlas. Sedangkan jika jiwa tersebut tidak tenang, ingin dilihat, maka ketenangan jiwanya ketika beribadah dihadapan orang lain adalah sebuah sikap riya’..”
    Dan tidaklah rasa malas yang ada pada diri seseorang ketika menyendiri kecuali telah menimpanya apa yang disabdakan Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam ”Tidaklah tiga orang yang berada pada suatu kampong atau disuatu pedalaman sedangkan mereka tidak melaksanakan shalat berjama’ah kecuali syaitan akan menguasai dan mengalahkan mereka, karena itu berjama’ahlah kalian, karena sesungguhnya serigala hanya akan menerkam domba yang menyendiri.” [HR Ahmad didalam Musnad, an-Nasa’I, Abu Dawud dan Ibn Hibban dalam Shahihnya, Shahihul Jaami’ no (5577)]

    3.   Memakai pakaian atau sandal yang bagus
    Dalam sebuah hadits yang shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibn Mas’ud rhadiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam berkata: “Tidak akan masuk surge orang yang didalam hatinya ada kesombongan sebesar zarah” lalu seseorang berkata, “Sesungguhnya seseorang suka memakai pakaian yang indah dan sandal yang indah,” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” [HR. Muslim no 91 (147), dna At Tirmidzi, no. 1999]

    4.   Tidak membicarakan dosa dan menyembunyikannya
    Ketahuilah, ini termasuk diantara kewajiban bagi seorang muslim, yaitu untuk tidak membicarakan dosa dosanya yang telah lalu. Tidak jarang dikalangan ‘ngaji’ sedang membicarakan masa lalunya saat masih bermaksiat kepada Allah bahkan disertai rasa bangga (Astagfirulloh…) padahal Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Semua umatku akan diampuni kecuali orang orang yang melakukan dosa secara terang terangan, dan sesungguhnya termasuk (hukum) melakukan dosa secara terang terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari, dan Allah telah menutupinya, kemudian pada waktu pagi hari dia mengatakan, ‘Wahai Fulan, semalam aku melakukan ini dan itu,’ padahal Allah telah menutupinya sedangkan pagi hari dia membuka apa apa yang telah Allah tutupi.” [HR. Bukhari (no 6069) dan Muslim (2990) -52-]

    5.   Mendapatkan ketenaran tanpa meminta
    Al-Maqdisi berkata, “Yang tercela adalah seorang manusia yang mencari ketenaran, sedangkan keberadaannya yang merupakan karunia dari Allah subhanahu wata’ala tanpa dicari, maka hal tersebut sama sekali tidak tercela, akan tetapi keberadaannya merupakan fitnah bagi orang orang yang lemah.

    Alhamdulillahiladzi bini’matihi tathimmus shaalihaat..
    Semoga tulisan singkat ini bermanfaat terutama bagi saya dan antum semua.

    Maraji’ (Kepustakaan):
    Syarah Hadits Arba’in, Kompilasi Empat Ulama Besar: Imam An Nawawi, Imam Ibn Daqiq Al-‘Id, Syaikh Abdurrahman As Sa’di dan Syaikh Al Utsaimin. [recommended book to be one of you-read-most-book, and find the better one, compilation from 5 big Schollars; Additional schollar: Sheikh Abdul Muhsin Al Badr,] Ikhlas – Syarat Diterimanya Ibadah . Husain bin ‘Audah al-‘Awayisyah [terjemahan dari  Kitabul Ikhlaash]